Site Network: Home | Blogcrowds | Gecko and Fly | About

Kunci Kegemilangan Islam yang sesungguhnya
Ditulis oleh waskita di/pada April 25, 2008


Kalau ada pembahasan mengenai kegemilangan islam, yang digembar-gemborkan oleh barat selalu ahli falsafah beragama islam. Ibnu Sina, Ibnu Rusyd, Al Khawarizmi, ibn Khaldun dan lain-lainnya. Karena penemuan2 sainsnya mereka dianggap cemerlang. Al Ghazali selalu dicemooh, Imam Syafii tidak pernah diceritakan sejarahnya. Imam Fakhrurrazi tidak pernah disebut. Apalagi Syeikh2 Tarikat seperti Bahauddin Naqsyabandi, Abu Hasan Syazili, Ahmad Tijani, Abdulqadir jailani. semuanya hanya dikatkan dengan kisah-kisah mistik yg tidak logis, jumud dan dianggap anti kemajuan duniawi. Berikut ini perbandingan antara dua golongan yg sama2 islam yang satu ahli falsafah dan ahli sains, yang satu lagi ahli sufi dan pemimpin tarikat.

Ibnu Khaldun & Imam Bahauddin Naqsyabandi

Ibnu Khaldun dalam kitabnya muqaddimah, menganalisa tentang masyarakat & menulis ilmu kemasyarakatan. Imam Bahauddin Naqsyabandi, pengasas tarikat naqsyabandiyah, mendidik pengikutnya satu demi satu. Dari yang jahat, jadi bertaubat, dari yg tidak kenal Allah, sampai menjadi kenal Allah, dari berpecah belah menjadi bersatu dan bersaudara karena Allah. Kemudian menyusunnya menjadi satu masyarakat. Pada masa jayanya tarikat ini pernah memiliki sebuah kota yang mereka bangun sendiri di Bukhara. Sampai sekarang bekas2nya masih bisa dilihat. Syaikh ini menyusun masyarakat, membuat project2 islam sampai muncul sebuah kota, yang disana orang dapat melihat dan merasakan keindahan islam dalam bentuk nyata. Lebih hebat mana ? Yang berteori tentang masyarakat yang sudah ada,atau yang menyusun masyarakat dari awal ?

Imam Ghazali bukan hanya ahli tasawuf

Tahukah anda bahwa Imam Ghazali bukan hanya ahli tasawuf ? sebelum beliau menjadi ahli sufi beliau adalah ulama fiqh yang sangat pakar, bahkan menjadi rektor universitas Nizhomiah di Baghdad. Buku2 yang beliau tulis bukan hanya tentang tasawuf, tapi juga tentang sejarah, dan banyak lagi. lebih dari 300 buku. 300 buku tsb ditulis setelah beliau selesai bersuluk di menara masjid umawiyah di syiria. Beliau bersuluk ketika berumur 40 tahun, sedangkan beliau meninggal di usia 54 tahun. Artinya 300 buku / 14 tahun = 4 minggu satu buku. Bukunya bukan buku tipis2 , tetapi tebal2, termasuk di antaranya Ihya Ulumuddin dan Al Mustasyfa. Kira2 hebat mana ahli tasawuf & ahli falsafah ? Bisakah ahli falsafah membuat buku secepat itu tanpa referensi ? Selain itu beliau juga sempat mendidik murid2 nya, membentuk jemaah islamiah. thoifah islam dimasanya.

Ibnu Sina & Imam Jalaludin as Sayuti

Kita bandingkan lagi yg lain, Ibnu sina misalnya, penelitian yg dia tulis hanya di bidang ilmu kesehatan semata. Ilmu yg sedikit itulah yg diambil oleh barat. Tahukah anda tentang Imam Jalaluddin as Sayuti (hidup di th 900an Hijriah)? Umur beliau pendek, hanya 53 tahun. Beliau mulai mengarang sewaktu berumur 40th dan menghasilkan 600 kitab. artinya 13 tahun 600 kitab = 2 minggu per kitab. Kitab ini tidak ada yang tipis, semua tebal-tebal dan berisi berbagai jenis ilmu. Termasuk Al Itqan fi Ulumil quran, Al hawi lil fatawa, Tafsir jalalain, Jamius Shogir. Termasuk juga buku pengobatan Thibbun Nabawi. Buku ini berisi berbagai resep obat dan khasiat berbagai Tumbuhan. Kira2 dgn umur yg begitu pendek dan kitab yg begitu banyak, sempatkah Imam Sayuti melakukan penelitian ? Imam Sayuti tidak perlu penelitian. Karena dalam kitab At Tabaqatul Qubra tulisan Imam Sya’rani diceritakan Imam Sayuti ini 75 kali bertemu dgn ruh rasulullah secara yakazah (secara sadar, bukan mimpi) dan dia sempat bertanya tentang ilmu kepada Rasulullah. Ini suatu hal yang sangat kontroversial. Tapi buktinya nyata, 600 kitab karangan beliau ini masih ada sampai sekarang. Dan inilah sebenarnya kekuatan utama ummat Islam, yaitu kemampuan untuk berhubungan langsung dengan ruh Rasulullah SAW.

Thariq ibnu Ziyad

Inilah juga rahasia kemenangan Thariq ibn Ziyad di Spanyol. Dia berani membakar kapalnya, karena berkat ketaqwaannya, setelah dia mendarat di pantai Gibraltar, dia melihat Rasulullah SAW dan 313 Tentara Badar sedang tersenyum dihadapannya. Artinya bantuan Allah sudah datang, kemenangan pasti didepan mata.

Penutup

Untuk dapat mengkaji dan mengulang kegemilangan Islam yang pernah terjadi , kita perlu mengkaji aspek batin kegemilangan tersebut, tidak semata-mata aspek lahiriahnya saja. Kegemilangan di bawah para ahli filsafat yang beragama Islam sebenarnya tidak termasuk kegemilangan Islam, karena hal itu tidak pernah disebut dalam kriteria dari Rasulullah. Sebenarnya ada beberapa kegemilangan Islam yang pernah disebut oleh Rasulullah sebagai berikut: Kegemilangan zaman Rasulullah sampai dengan 3 abad setelahnya. Hal ini disebut di dalam hadis: "Sebaik-baiknya kurun adalah kurunku, kurun sesudahnya , dan kurun sesudahnya". Kegemilangan di setiap awal kurun, sesuai dengan hadis: "Sesungguhnya Allah akan mengutus pada umat ini setiap awal kurun (abad) seorang mujaddid yang memperbaharui urusan agama-Nya". Kegemilangan di akhir zaman. Hal ini dapat dikaji dari hadis-hadis tentang akhir zaman, terutama hadis tentang Imam Mahdi. Disebutkan bahwa "Kalau tidak tinggal dari dunia kecuali sehari, niscaya Allah panjangkan hari itu sampai diutuskan kepadanya seorang lelaki dari keluargaku sama namanya dengan namaku dan nama ayahnya dengan ayahku dan dia memenuhi dunia dengan keadilan sebagaimana ia telah dipenuhi dengan kezaliman". Pada sat ini dunia telah sangat dipenuhi dengan kezaliman, tetapi niscaya kezaliman ini akan diganti dengan keadilan.

0 Comments:

Post a Comment